4 Fondasi Berpikir Komputasional Besarta Contohnya

Pengertian Berpikir Komputasional

Komputer  banyak digunakan dalam kehidupan kita sehari-hari untuk mempermudah hidup dan menyelesaikan berbagai masalah yang kita hadapi. Komputer adalah salah satu pencapaian dan penemuan terbaru umat manusia, sehingga terasa sangat alami. Namun perilaku komputer di balik fitur-fitur canggih ini sebenarnya menyerupai dan bahkan meniru perilaku manusia.


Katakanlah ketika ingin menyelesaikan suatu masalah, komputer membutuhkan input atau konsumsi data untuk diproses dan menghasilkan sebuah output atau hasil. Begitu juga dengan manusia yang membutuhkan informasi data tentang masalah tersebut untuk diproses yang akhirnya dapat memecahkan masalah tersebut. Perbedaannya terletak pada perangkat, komputer menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras untuk melakukan ini, sedangkan manusia menggunakan organ tubuhnya.

Sistem komputer pada dasarnya meniru dunia ini menjadi dunia digital untuk membantu atau menggantikan orang ketika mereka kewalahan dengan tugas-tugas yang sulit atau bosan karena pengulangan. Tapi itu tidak berarti berpikir komputasional berpikir seperti komputer. Kita adalah manusia dan komputer adalah mesin. Pada dasarnya kita berpikir seperti ilmuwan komputer atau seperti  programmer yang  mengembangkan  sistem dan aplikasi.

Berpikir komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan masalah dimana cara penyelesaiannya jika dikembangkan dapat dilakukan oleh komputer. Dengan kata lain mencari cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan dengan cara yang efektif dan efisien sehingga pemecahannya dapat diaplikasikan dalam komputer.

Persoalan atau masalah apa yang terpecahkan? Faktanya, hampir semua masalah sehari-hari melibatkan konsep komputer sehingga dapat diselesaikan dengan komputer. Misalnya, robot yang bertugas melayani penjualan di restoran atau mengantarkan makanan dan obat-obatan ke pasien di Rumah Sakit yang sudah digunakan di beberapa negara maju, sistem komputer untuk memantau perkebunan kelapa sawit hingga siap panen, dan sebagainya.

Oleh karena Itulah mengapa berpikir komputasional adalah salah satu kemampuan penting yang harus dimiliki. Saat kita mampu berpikir secara komputasional, kita dapat mengaplikasikannya pada sistem konvensional atau kehidupan sehari-hari tanpa teknologi, maupun mengaplikasikannya pada solusi digital.

Baca juga artikel terkait berikut:

1) 10 Alasan Pentingnya Mempelajari Informatika 

2) Pengenalan Antarmuka Pengguna (User Interface) 

3) Folder dan File Pengertian, Fungsi, Perbedaan, Pengelolaan File dan Folder


4 Fondasi Berpikir Komputasional Besarta Contohnya


4 Fondasi Berpikir Komputasional Beserta Contohnya

Setidaknya terdapat empat fondasi berpikir komputasional (computational thinking) yang dikenal dalam ilmu Informatika, yaitu: dekomposisi (decomposition), penerapan pengenalan pola (pattern recognition), penerapan abstraksi (abstraction), dan penerapan algoritma (algorithms).


1)    Dekomposisi (Decomposition)

Secara singkat dekomposisi (decomposition) adalah barkaitan dengan cara mengurai masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil sehingga lebih mudah untuk ditangani. Penerapan teknik dekomposisi dapat digunakan untuk mengklasifikasikan masalah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

Contohnya, ketika Anda diberi tugas untuk mengidentifikasi hewan, Anda dapat menggunakan dekomposisi untuk dapat mengkategorikannya berdasarkan karakteristik hewan tersebut. Selain itu, ia juga dapat memecahkan masalah ekonomi untuk menemukan solusi jangka panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Inilah sebabnya mengapa pemikiran komputasional dapat membantu memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan dan dapat diterapkan untuk mendukung dan memungkinkan orang berfungsi.


2)    Penerapan Pengenalan Pola (Pattern Recognition)

Penerapan pengenalan pola (pattern recognition) adalah langkah untuk mencari persamaan atau pola yang terdapat di dalam permasalahan. Dalam penerapan komputasional menggunakan pengenalan pola, kita dapat menemukan implementasi ini dibanyak tempat berbeda.

Contohnya, menafsirkan prakiraan cuaca dengan memperhatikan pola di lingkungan alam adalah aplikasi dari pemikiran komputasi sehari-hari. Selanjutnya, pemikiran komputasional dengan menerapkan pengenalan pola juga dapat digunakan saat memanggang. Secara khusus, pengenalan desain dan proses pembuatan kotak browniz dari persiapan hingga pengemasan membutuhkan waktu 60 menit menggunakan oven. 60 menit = 1 kotak atau 1 jam = 1 kotak. Penerapan pemikiran komputasional untuk pengenalan pola berasal dari masalah bagaimana membuat prediksi dan menyajikan data saat menghasilkan browniz.


3)    Penerapan Abstraksi (Abstraction)

Abstraksi (abstraction) adalah fokus pada informasi yang penting saja dan mengabaikan informasi lain yang tidak relevan. Penerapan berpikir komputasional menggunakan teknik abstrak untuk memecahkan suatu masalah dan mengurangi atau menghilangkan informasi yang tidak penting dalam suatu masalah. Ini adalah kekuatan pendorong di balik bagaimana teknik ini dapat digunakan untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. 

Ketika kita melihat suatu masalah dalam kehidupan sehari-hari, kita cenderung melihat masalah tersebut secara umum atau secara general. Inilah sebabnya mengapa kita dapat menggunakan teknik ini untuk menyelesaikan suatu masalah dengan baik dan cepat sehingga kita dapat segera menemukan solusinya.

Teknik abstraksi ini merupakan bagian dari cara kita dapat berpikir dengan komputer sehingga nantinya setiap permasalahan yang menggunakan teknik ini dapat dicarikan solusi dengan cara menggeneralisasikan beberapa informasi yang diperoleh kemudian mengklasifikasikan informasi apa yang penting dan informasi apa yang tidak.

Misalnya untuk menentukan suatu lokasi di bumi dapat digeneralisasikan menggunakan koordinat lintang dan bujur. Contoh lain, ketika kita menggambar kucing, kita melihat bahwa semua kucing memiliki ciri-ciri umum seperti mata, ekor, bulu, keinginan untuk memancing dan kemampuan untuk mengeong. Selain itu, setiap kucing memiliki ciri khas yang unik seperti bulu hitam, ekor panjang, mata biru, sangat menyukai ikan salmon dan kuat. Rincian ini disebut karakteristik khusus.

Untuk menggambar kucing dasar, kita perlu mengetahui bahwa ia memiliki ekor, bulu, dan mata. Sifat ini relevan, kita tidak perlu tahu suara apa yang dikeluarkan kucing atau ikan apa yang disukainya. Karakteristik ini tidak terkait dan dapat disaring.

Proses yang dilakukan dengan teknik abstraksi ini hanya akan menghasilkan beberapa informasi yang dapat dijadikan acuan bagi kita untuk membangun ide dasar kucing, yaitu bentuk dasar kucing untuk dapat menggambarkan secara akurat.


4)    Penerapan Algoritma (Algorithms)

Algoritma (algorithms) adalah menentukan langkah demi langkah solusi untuk mengatasi masalah atau prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Algoritma adalah teknik berpikir komputasional yang memecahkan masalah dengan mengambil langkah-langkah secara sistematis dan terstruktur menggunakan logika berpikir komputasional.

Secara tidak langsung, kita mungkin telah menerapkan teknik algoritmik meskipun kita tidak mengetahui konsep algoritme. Misalnya untuk membuat kopi. Dimana, untuk membuat suatu algoritma, kita perlu memahami bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan untuk membuat secangkir kopi. Ini merupakan langkah awal yang akan menjadi acuan dalam implementasi langkah-langkah algoritma. Algoritma untuk menyeduh secangkir kopi dengan langkah-langkah di bawah ini:

a)    Tuang kantong kopi ke dalam cangkir

b)    Kemudian tuangkan air panas ke dalam gelas yang berisi bubuk kopi dan gula

c)    Lalu aduk rata

d)    Kopi kemudian siap disajikan.

Algoritma di atas merupakan langkah sistematis dalam membuat secangkir kopi. Poin kunci dalam algoritma kopi adalah bagaimana kita dapat memecahkan masalah dengan berpikir komputasional menggunakan teknik algoritma.

Jadi itulah 4 fondasi berpikir komputasional besarta contohnya.


1 komentar untuk "4 Fondasi Berpikir Komputasional Besarta Contohnya"